Kabupaten Bekasi – Kakek Ata, (72) th, merupakan salah satu Pria Lansia yang tinggal di Lokasi kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa ( TMMD ) 119, Kodim 0509 Kabupaten Bekasi, Rumahnya yang sederhana, dengan dua balai bambu yang berada di depan rumahnya, menjadi saksi bisu yang setiap harinya di jadikan tempat melepaskan lelah para satgas TMMD, di Kampung Lemahabang, Desa Karangmukti, Kecamatan Karangbahagia, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. ( 09/03/2024 ).
Kakek Ata, yang biasa di Panggil engkong oleh para anggota TNI yang bertugas, setiap hari selalu menemani satgas menikmati makan siang, walaupun hanya makan dengan lauk seadanya, tapi rasa lelah menjadi hilang ketika kong Ata kerap kali bercerita sejarah dan pengalaman nya sejak kecil tentang kondisi jaman dahulu kampung Lemahabang, yang kini di jadikan kegiatan TMMD.
” Coba lihat ke tempat lokasi Embung Batu Berem, kenapa ada batu berwarna merah, yang sampai sekarang susah di pindahkan dan sangat keras, ini semua ada sejarah nya, Dan harapan saya agar kampung ini rapih di kabulkan, dengan adanya tentara yang datang membangun kampung ”
Kakek Ata juga menjelaskan, dengan ditemukannya sebuah benda mirip liontin, yang di duga peninggalan jaman Belanda.
” Diliontin ada tulisan angka 1899 dan ada tulisan “Medal Prize Jewerly Flower, semuanya saling terhubung antara batu Berem dengan liontin” ujar kakek Ata
Sebelumnya, warga kampung di kejutkan dengan munculnya bekas bangunan yang telah membatu di Kampung Lemahabang RT 3, RW 5, Desa Karangmukti Kecamatan Karangbahagia, Kabupaten Bekasi.
Batu itu ditemukan bersamaan dengan sejumlah koin berwarna emas yang bertuliskan 1899, dan Batu ditemukan di dasar embung seluas 7.200 meter persegi. Batu yang kini dikenal dengan “Batu Beureum” ini ditemukan di tengah pembangunan danau kecil atau embung air yang dibangun untuk penampungan air. Batu ini berukuran 1×2 meter dengan tinggi sekitar dari 1 meter. Berbentuk menyerupai bongkahan bangunan dengan batu bata berbentuk kotak. (Red)